Jumat, 02 November 2012

POTENSI DIRI Dalam KEWIRAUSAHAAN



Pembahasan
POTENSI  DIRI Dalam KEWIRAUSAHAAN
  1. A.    Pengertian Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha..
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
  • Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
  • Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
  • Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:
  1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
  2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
  3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
  4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
  5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
  6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
  7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
  8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
  9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkanya.

 
Sifat Seorang Wirausaha
Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:
  1. 1.      Percaya Diri.
                  Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  1. 2.      Berorientasikan Tugas dan Hasil.
                  Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,  memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
  1. 3.      Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan
  1. 4.      Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  1. 5.      Keorisinilan.
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  1. 6.      Berorientasi ke Masa Depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
  1. 7.      Jujur dan tekun.
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
  1. 8.      Berjiwa besar
Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
  1. A.    Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
  1. B.     Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
  1. C.     Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
  1. D.    Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.
Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.
Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
  1. E.      Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
  1. F.     Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Tipe kepribadian dalam Kewirausahaan
Ada 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:
1.The Improver.
Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia.Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha.Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.
Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan.
2. The Advisor.
Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.
3. The Superstar.
Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh kharisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar.Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.
Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics.
4. The Artist.
Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.
5. The Visionary.
Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan.
Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita dengan melakukan tindakan nyata.
6. The Analyst.
Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah.
Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai orang lain.
7. The Fireball.
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.
Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita dengan rencana bisnis.
8. The Hero.
Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan.Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.
Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.
9. The Healer.
Jika kita adalah seorang ‘penyembuh’, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita.Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya masalah.
Dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam menjalankan sebuah usaha, kita bisa lebih terarah dalam membangun bisnis . Tapi yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis itu sendiri, termasuk bagaimana cara memasarkannya.



Kesimpulan
  • Potensi diri dalam kewirausahaan adalah kemampuan, kekuatan diri baik yang telah terwujud maupun belum yang dimiliki setiap pribadi dalam hal melakukan suatu usaha.
  • Sifat bagi seorang wirausaha ada percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke masa depan, jujur dan tekun, dan berjiwa besar.
  • 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:The Improver, The Advisor, The Superstar, The Artist, The Visionary , The Analyst, The Fireball, The Hero, The Healer.
·         1 Meningkatkan Potensi Terhadap Diri Sendiri
·          
·              Kekuatan keyakinan (Saddhā Bala) yang dimiliki oleh setiap orang menjadi dasar untuk  melakukan segala aktivitas sehari-hari. Saddhā Bala mempunyai peranan penting dalam mengerjakan sesuatu. Dengan memiliki Saddhā Bala maka setiap orang mempunyai rasa percaya diri dalam berwirausaha. Kekuatan keyakinan dan rasa percaya diri dapat meningkatkan potensi terhadap diri setiap orang. Potensi yang dimiliki akan memudah dalam berwirausaha, seperti dapat menciptakan produk-produk baru, mengelola, serta memasarkannya, sehingga usaha dapat tumbuh dan berkembang.
·              Seorang wirausaha perlu memiliki saddhā bala karena dapat meningkatkan potensi diri. Dalam berwirausaha rasa percaya diri dan saddhā bala harus dikembangkan, karena hal ini dapat meningkatkan potensi yang dimiliki. Apabila potensi  yang dimiliki telah meningkat, maka dapat berwirausaha dengan baik dan mendapatkan kesuksesan. Dengan mempunyai  rasa kepercaya diri dan memiliki saddhā bala  seorang wirausaha akan mengetahui potensi diri yang dimiliki. Dengan mengenali potensi diri maka dapat menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya. Potensi diri yang dimiliki dapat memudahkan seorang wirausaha dalam hal menciptakan produk-produk baru sehingga usaha yang dijalankan dapat meningkat. Saddhā bala serta rasa percaya diri yang dimiliki seorang wirausaha dapat meningkatkan potensi diri dan memacu untuk terus menggali potensi yang ada dalam diri untuk mengembangkan usahanya. Dalam berwirausaha potensi perlu dimiliki dan dikembangkan, karena potensi sangat berperan penting dalam berwirausaha. Potensi dapat ditingkatkan melalui pengembangan saddhā bala.
·              Seorang dalam menjalankan atau membuka usaha dalam berwirausaha tentunya memiliki suatu keyakinan bahwa usaha yang dijalankan akan berhasil atau mendapatkan kesuksesan. Kekuatan keyakinan (Saddhā bala) yang dimiliki harus dikembangkan, karena hal ini akan membawa manfaat yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan percaya rasa percaya diri potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Dalam berwirausaha apabila potensi yang dimiliki dapat meningkat dan berkembang maka akan memudahkan setiap orang dalam menjalankan usahanya.
·               Dalam berwirausaha apabila Saddhā bala  dikembangkan  potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Dengan memiliki saddhā terhadap Buddha, Dhamma, Jalan Mulia Berunsur Delapan, sagha potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Menjalankan wirausaha setiap orang memiliki keyakinan terhadap diri sendiri, namun hal ini potensi akan lebih meningkat bila memiliki suatu saddha terhadap Jalan Mulia Berunsur Delapan. Dalam berwirausaha  apabila seseorang memiliki suatu saddhā terhadap Jalan Mulia Berunsur Delapan (pandangan benar, pikiran benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, upaya benar, perhatian benar dan kosentrasi benar) akan memudahkan dalam berwirausaha karena potensi yang dimiliki akan meningkat. Memiliki saddhā  terhadap pandangan benar maka dalam berwirausaha akan membuat seorang menjalakan usahanya dengan benar. Memiliki saddhā bala terhadap pandangan benar maka secara tidak langsung akan memiliki pikiran benar. Memiliki pikiran benar dalam berwirausaha dapat meningkatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan usaha yang dijalakan dan mencapai keberhasilan. Dengan memiliki saddhā  terhadap Jalan Mulia Berunsur  Delapan  dapat memperoleh keberhasilan serta membuat rasa percaya diri dan potensi yang dimiliki meningkat. 
·          Berwirausaha  setiap orang harus mengembangkan saddhā bala karena hal ini  dapat meningkat potensi yang dimiliki. Potensi harus dikembangkan dalam berwirausaha. Potensi yang ada dalam diri sendiri sangat menentukan setiap orang menuju keberhasilan. Dengan memperkuat dan mengembangkan saddhā yang dimiliki maka potensi yang dimiliki dapat meningkat. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, potensi  akan terus digali sehingga dapat meningkatkan usaha yang dijalankan. Dengan demikian wirausaha dapat menciptakan produk-produk serta memasarkannya
·          
·         2 Memiliki Semangat Kerja
·          
·              Pada dasarnya setiap orang memiliki semangat dalam menjalankan hidup. Dengan mengembangkan kekuatan semangat (viriya bala)  yang ada dalam dirinya, maka akan terus bekerja dan selalu konsekuen. Viriya bala akan menimbulkan semangat dalam bekerja. Hal tersebut sangat berguna bagi seorang untuk melakukan wirausaha, sehingga usaha yang dijalankan berhasil.
·              Memiliki keuletan dan ketekunan dalam berwirausaha akan memperoleh hasil yang maksimal. Dengan memiliki semangat kerja setiap orang tidak akan menelantarkan usaha yang dijalankan, melainkan selalu berpikir dan berkarya untuk  mengembangkan demi kemajuan usaha.
·              Keuletan dan ketekunan dalam bekerja sangat dibutuhkan. Seperti dalam berwirausaha, seorang wirausaha memiliki ketekunan, keuletan dalam melakukan pekerjaan, maka usahanya akan mendapatkan hasil yang lebih baik.  Pada umumnya seorang wirausaha mempunyai tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan usaha yang dijalankan akan berhasil. Dengan tujuan tersebut seorang wirausaha selalu beroreientasi pada tugas, laba, dan selalu memiliki jiwa kreatif dan inovasi untuk menciptakan produk-produk baru, hal ini seorang wirausaha harus memiliki kekuatan semangat (viriya bala) dalam bekerja.  Dengan memiliki dan mengembangkan kekuatan semangat (viriya bala) untuk bekerja seorang wirausaha akan selalu tekun, teliti dalam memulai, mengelola dan menyelesaikan pekerjaan.
·              Dalam berwirausaha kekuatan semangat (viriya bala) harus dikembangkan hal ini merupakan salah satu faktor posif dalam bekerja. Dengan memiliki dan mengembangkan viriya bala seorang wirausaha akan selalu mencari peluang-peluang untuk memasarkan produknya. Viriya bala apabila dikembangkan secara berkelanjutan membuat seorang wirausaha terus berkarya dengan menampilkan produk-produk yang lebih bermutu. Selain hal itu jugaa akan memperoleh manfaat yaitu memiliki  kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usahanya. Semangat dalam menjalankan tugas maka seorang wirausaha dapat mencapai tujuan yang ditentukan. Semangat dalam menyusun rencana serta semangat dalam menjalankan program tersebut, maka akan membuat usaha yang dijalankan memperoleh kesuksesan. 
·          Viriya bala apabila dikembangkan dapat mengatasi kejenuhan dan kebosenan dalam bekerja. Menjalankan wirausaha setiap orang harus mempunyai semangat yang tinggi. Dalam berwirausaha setiap orang harus mengembangkan viriya bala sehingga tidak mempunyai rasa malas, kurang berusaha untuk menampilkan, memperbarui, menciptakan produk-produk baru. Dengan viriya bala yang dimiliki maka setiap oarang terus berkaya untuk memperbaruhi produk-produk baru untuk dipasarkan.
·           Viriya bala jika dikembangkan akan memiliki semangat bekerja. Seperti  salah satu pengusaha di Indonesia Bob Sadino dengan memiliki semangat dalam bekerja selalu menekuni usaha pertenakan dan pangan. Bob Sadino dengan memiliki kekuatan semangat (viriya bala)  dapat mengembangakan usaha pertenakan ayam dan mengelola perkebunan sayur mayur. Selalu tekun, rajin dengan usaha yang dijalankan, Bob Sadino dapat mengembangkan usaha pertenakan dan pangan. Sehingga memiliki jaringan usaha Kemfood, Kemchick dan menjadi pemilik tunggal super market Kemchicks.
·          Pengusaha Bob Sadino dalam berwirausaha memiliki dan mengembangkan Viriya bala. Bob Sudino dengan memiliki  viriya  membuka usaha sehingga usaha yang dijalankan mendapatkan kesuksesan.  Bob Sudino membuka usaha pertenakan ayam, awalnya hanya memelihara 50 ayam pemberian dari temannya. Pertama Bob Sudino despresi dengan kegagalan hidupnya, namun setelah menerima pemberian 50 ayam dari temannya  dan memiliki Viriya untuk melakukan usaha pertenakan.  Bob Sudino dengan istri dalam memelihara ayamnya dengan penuh viriya (semangat) sehingga pertenakan menjadi berkembang. Selain pertenakan, Bob Sudino berwirausaha dalam bidang pangan. Dengan mengembangkan viriya bala, Bob Sudino memiliki jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
·          Bob Sudino dalam berwirausaha mengembangkan kekuatan semangat (viriya  bala) sehingga dapat meraih kesuksesan  hingga memiliki beberapa jaringan usaha. Dengan viriya bala Bob Sudino selalu menjalakan usahanya dengan tekun, rajin, terus berkarya dan tidak mempunyai rasa bermalas-malasan. Bob Sudino tidak pernah mempunyai rasa bosan, jenuh dalam menjalankan usahanya. Dalam usaha pangan Bob Sudino bekerjasama dengan petani sayur didaerah tertentu. Dengan Viriya bala Bob Sudino selalu menekuni usaha hingga mencapai keberhasilan yang luar biasa.
·          
·         3 Fokus Terhadap Usaha Yang Ditekuni
·          
·              Kekuatan kesadaran (sati bala) dan  kekuatan kosentrasi (samādhi bala) yang dimiliki setiap orang akan membawa manfaat. Dengan mengembangkan sati bala dan samādhi bala setiap orang akan lebih fokus terhadap usaha yang ditekuni. Fokus terhadap usaha yang ditekuni maka usaha yang dijalankan dapat berkembang. Memiliki sati bala dan samādhi bala seorang wirausaha tidak akan mengabaikan pekerjaan yang sedang dijalankan. Dengan fokus terhadap usaha yang ditekuni dapat mengatasi kendala-kendala dalam berwirausaha. Seorang wirausaha selalu berusaha mengembangkan samādhi bala maka mempunyai kemantapan batin dan kemantapan dalam berpikir sehingga selalu fakus terhadap usaha yang dijalankan.
·              Menjalankan pekerjaan selalu kosentrasi dan selalu sadar terhadap pekerjaan yang dilakukan. Seperti seorang wirausaha dalam mengembangkan usaha diperlukan kosentrasi dan sadar, waspada, menggingat terhadap pekerjaan yang dilakukan.  Sadar terhadap pekerjaan yang dijalankan dan selalu konsentrasi, maka seorang wirausaha akan fokus terhadap usaha yang ditekuni. Seorang wirausaha fokus terhadap usaha yang ditekuni maka tidak akan terpengaruh dengan pekerjaan lainnya. Dengan fokus dan selalu menekuni usaha yang dijalankan maka mempunyai kemantapan terhadap usaha yang dijalankan, sehingga tidak mudah untuk berpindah-pindah terhadap usahanya yang lain. Selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan, mudah untuk mengetahui peluang sehingga produk-produk yang dihasil dapat segera dipasarkan.  
·              Mengembangkan kekuatan kesadaran (sati bala) dalam melakukan wirausaha maka akan lebih fokus terhadapat usaha yang dijalakan karena selalu menginggat usaha yang dijalankan saat ini. Dengan mengembangkan sati bala setiap orang akan memperoleh manfaat yaitu selalu mengingat, sadar dan waspada terhadap usaha yang dijalankan. Sati bala  apabila dikembangkan seseorang dalam berwirausaha maka akan memperhatikan keuangan dalam perusahaan, sehingga dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran. Selalu fokus usaha yang dijalankan sehingga dapat mengerti dan memahami hal-hal mana yang belum diselesaikan. 
·              Mengembangkan kekuatan kosentrasi (samādhi bala) dalam berwirausaha maka memiliki kemantapan usaha yang dijalankan saat ini. Pada umumnya setelah mengembangkan samādhi akan memperoleh ketenagan batin dan pandangan terang. Apabila samādhi bala dikembangkan seseorang dalam menjalakan wirausaha akan mempunyai kemantapan batin dan kemantapan pikiran untuk menjalakan usaha yang telah didirikan. Ketenangan batin yang diperoleh dari mengembangkan samādhi membawa manfaat yaitu lebih fokus dalam menjalakan usaha. Dengan mempunyai kemantapan, baik kemantapan batin dan kemantapan pikiran maka seorang wirausaha akan selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan. 
·          Memiliki sati bala dan samādhi bala membuat seoarang wirausaha fokus terhadap usaha yang dijalankan. Seperti Sudhamek A.W.S seorang Presiden direktur Garuda Food dengan mengembangkan sati bala dan samādhi bala usaha yang dipimpin dapat berhasil. Dengan fokus terhadap usaha yang dijalankan dapat mengetahui mengetahui peluang yang ada. Sudhamek A.W.S dalam menjalankan usaha fokus terhadap distribusi serta pemasaranya sehingga penjualan dapat berkembangkan.
·          Sudhamek A.W.S dalam memimpin Garuda Food selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan sehingga mendapatkan kesuksesan. Garudafood yang dipimpin Sudhamek A.W.S memiliki dua ratus item produk-produk, serta berkembang menjadi delapan perusahaan dan kurang lebih mempunyai dua puluh ribu karyawan.  Hal tersebut dapat diperoleh karena Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap pekerjaan yang dijalankan. Sudhamek A.W.S selalu mengembangkan sati bala dan samādhi bala sehingga dalam menjalankan selalu mengontrol, mengingat hal-hal yang perlu diperbaiki. Serta memiliki kemantapan batin dan kemantapan pikiran terhadap perusahaan yang dijalankan. 
·          Sudhamek A.W.S dalam menjalankan perusahaan Garuda Food hingga mencapai keberhasilan. Hal ini dilakukan Sudhamek A.W.S dengan  selalu perhatian dan waspada serta mengontrol perusahaan, sehingga selalu fokus terhadap sistem distribusi. Dengan distribusi yang lancar dan bagus, maka konsumen tidak akan kecewa. Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan sehingga produk-produk Garuda Food menguasai pasar nasional, selain itu produk-produk garuda food  diekspor dalam beberapa negara seperti: Hongkong, Malasiya dan Korea. Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap hal-hal yang bersangkutan dalam pekerjaan perusahaan. Sudhamek A.W.S memiliki kemantapan pikiran dan memiliki kemantapan batin. Sehingga selalu fokus terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan hingga mencapai keberhasilan.
·          
·         4 Bijaksana dalam Bekerja.
·          
·               Kekuatan kebijaksanaan (paññā bala) dimiliki oleh setiap orang. Kebijaksanaan apabila dikembangkan oleh setiap orang maka akan mendapatkan manfaat yaitu bijaksana dalam bekerja. Bijaksana dalam berkerja dapat mengetahui mana yang bermanfaat serta tidak bermanfaat. Bijaksana dalam berkerja seperti seorang wirausaha dalam mengambil resiko dilakukan secara bijaksana, sehingga resiko yang diambil tidak menyebabkan kerugian. Bijaksana dalam berwirausaha yaitu  dengan mengambil resiko tidak tergesa-gesa melainkan dipertimbangkan secara kritis. Selain hal tersebut, seorang wirausaha dalam menjalankan usaha mendapatkan saran, pendapat, dengan bijaksana akan memikirkan terlebih dahulu pendapat dan saran dari pihak lain.
·              Bijaksana dalam berwirausaha tidak akan merugikan orang lain. Seorang yang bijaksana dalam bekerja selalu mengambil langkah-langkah yang baik untuk mengembangkan usahanya. Bijaksana dalam mencari peluang untuk  memasarkan produk-produk barunya sehingga  tidak merugikan pihak lain. 
·              Kebijaksanaan sangat dibutuhkan dalam menjalankan berbagai pekerjaan. Seperti dalam berwirausaha, seorang wirausaha harus mempunyai kebijaksanaan. Kebijaksanaan sangat diperlukan, karena dalam menjalankan suatu usaha pasti mendapatkan pendapat atau saran dari pihak lain.  Dengan  memiliki kebijaksanaan seorang wirausaha tidak langsung menerima saran, pendapat dari orang lain melainkan harus mencari kebenarannya, dan berpikir secara realitis apakah nanti bermanfaat bagi kemajuan usahanya. Dalam berwirausaha suatu pengambilan resiko pasti dialami, dengan memiliki kebijaksanaan seorang wirausaha akan mengambil resiko dengan penuh pertimbangan tidak tergesa-gesa, sehingga usaha yang dijalankan dapat tumbuh dan berkembang.
·          Mengembangkan paññā bala dalam berwirausaha dapat meningkatkan kebijaksanaan dalam bekerja. Dalam berwirausaha apabila mempunyai kebijaksanaan dalam memimpin perusahaan maupun dalam bekerja maka akan membuat perusahaan yang dipimpinnya akan lebih tumbuh dan bekembang. Seorang wirausaha apabila dalam bekerja mengembangkan paññā bala maka akan memiliki kebijaksanaan dalam bekerja. Kebijaksanaan dalam berwirausaha dapat dilihat dari merencanakan, menyusun program-program untuk kemajuan usahanya, disini kebijaksanaan yang dimiliki  berperan penting  dalam mengambil keputusan, pengambilan resiko akan lebih memperkecil suatu kegagalan. Menggunakan paññā dalam pengambilan resiko maka lebih mengetahui bahwa keputusan yang akan diambil membawa manfaat bagi perusahaannya atau tidak, karena dengan memiliki kebijaksanaan seorang tersebut memiliki pandangan benar dan pikiran benar.  
·             Memiliki pikiran benar serta pandangan benar maka telah memiliki paññā, dengan pikiran benar dan pandangan benar seorang wirausaha akan selalu bertindak secara benar dalam mempimpin karyawannya.  Mengembangkan pikiran benar serta pandangan benar maka dapat memperoleh paññā. Dengan paññā yang dimiliki wirausaha yang dijalankan akan lebih tumbuh dan berkembang. Berwirausaha Paññā perlu dimiliki, dengan pañña akan timbul suatu pengetahuan sehingga dalam mengambil langkah, keputusan serta menyusun rencana tersusun dengan rapi dan benar.
·          Kekuatan bijaksana (paññā bala) yang dikembangkan membuat  Ciputra meraih kesuksesan. Dalam mengembangkan usaha Ciputra menggunakan kebijaksanaan sehingga proyek usaha Jaya Group berhasil. Dengan memiliki kekuatan (paññā bala) selalu membangun Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) dengan secara bijaksana dalam menambah fasilitas di TIJA. Dengan menerapkan Pañña bala proyek yang dijalankan Ciputra berhasil dan dapat tumbuh serta bekembang. 
·          Ciputra pengusaha Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) meraih sukses dalam usahanya. Sebelum meraih kesuksesan Ciputara mengalami kegagalan dalam usahanya. Krisis pada tahun 1997  Ciputra mengalami suatu kegagalan dalam mempimpin tiga group: Jaya group, Metropolitan group dan Ciputra group. Namun, dengan bijaksana mengetahui bahwa dalam dunia usaha kalu tidak mengalami keberhasilan pasti mengalami kegagalan. Ciputra selalu mempunyai prinsip dalam bekerja bahwa selama bekerja selalu semangat dan berbuat benar, pasti  akan ada jalan keluarnya dalam menjalakan usaha.  Ciputra sangat bijaksana dalam memimpin kurang lebih empat belas ribu karyawan. Dalam membangun fasilitas yang baru untuk perkembangkan  Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) sangat direncakan secara serius. Dengan membangun tempat-tempat hiburan terlebih dahulu Ciputra secara bijaksana menyusun langkah-langkah tertentu, sehingga usaha yang dijalankan dua puluh tahun kemudian dapat berkembang seperti sampai saat ini. Hal tersebut karena tidak lepas dari Ciputra yang selalu mempunyai pikiran benar dan pandangan benar dan mempunyai prinsip dalam menjalakan usaha.
·          Pikiran benar serta pandangan benar yang dikembangkan oleh Ciputra dapat digunakan dalam mengembangkan usaha. Mempunyai dua hal tersebut sehingga memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang dimiliki Ciputra dalam bekerja  dapat ditujukan melalui salah satu prinsip dasarnya untuk menjalankan usahanya, selain itu Ciputra dalam membangun, menambah tempat hiburan selalu bepikir secara bijaksana. Dengan mengembangkan paññā bala yang dimiliki, Ciputra membangun Taman Impian Jaya Anjol (TIJA) sampai memperoleh kesuksesan sampai saat ini. Dalam membangun tempat-tempat hiburan yang baru Ciputra memiliki suatu strategi, dan dengan bijaksana merencanakan serta melakukan program yang telah ditentukan.
·          
·         5 Mengembangkan Hasil Untuk Kemajuan Usaha
·          
·              Setiap orang dalam melakukan pekerjaan tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan penghasilan. Dengan melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh maka akan  memperoleh hasil yang maksimal.  Penghasilan yang diperoleh agar bermanfaat digunakan secara baik dan tepat.
·              Setiap orang mendapatkan penghasilan  digunakan untuk memenuhi kebutuhan  dirinya sendiri, menujang kebutuhan keluarga, mengembangkan usaha sehingga hasil yang diperoleh dapat bermanfaat. Seorang wirausaha apabila mendapatkan laba atau penghasilan dibagi secara tepat dan benar sehingga dapat mengembangkan usaha. Berwirausaha faktor utama adalah modal, sehingga dalam mendapatkan keuntungan harus dibagi secara benar. Penghasilan dapat digunakan untuk menambah modal usaha, sehingga usaha yang dijalankan akan tumbuh dan berkembang. Dengan demikian seorang wirausaha harus mengunakan hasil yang diperoleh dengan disiplin, tidak terlalu boros dan mendahulukan kebutuhkan dari pada keingginan.
·             Berwirausaha dalam mendapatkan penghasilan dibagi secara tepat sehingga dapat mengembangkan usaha. Hal ini dibagi menjadi empat bagian pertama seperempat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang wirausaha harus mengunakan penghasilan seperempat bagian untuk memenuhi kebutuhanya sendiri dan kebutuhan keluarga, selanjutnya setengah bagian digunakan untuk menambah modal untuk usaha. Dengan menambahkan setengah bagian dari penghasilan kedalam modal kerja hal ini akan membuat usaha semakin tumbuh dan berkembang. Semakin banyak modal serta mengelola keuangan usaha secara tepat dan teratur, maka penghasilan akan maksimal. Seperempat bagian lagi disimpan untuk kepentingan mendadak, berwirausaha tidak selama akan berjalan sesuai harapan yang diinginkan, maka seperempat bagian ini dapat digunakan. Apabila mengalami kebangkrutan tetap dapat menjalankan usaha.
·          Dalam berwirausaha penghasilan yang diperoleh dapat dijadikan untuk menambah modal. Penghasilan yang peroleh lima puluh persen dapat ditambahkan kedalam modal usaha. Modal dalam berwirausaha merupakan salah satu faktor keberhasilan. Dengan menggunakan modal untuk mengembangkan usahanya maka usaha yang dijalankan  dapat tumbuh dan berkembang. Penghasilan yang diperoleh agar bermanfaat, seorang wirausaha membagi menjadi dibagi menjadi empat bagian. Setengah atau lima puluh persen untuk mengembangkan usaha yang dijalankan.  Dalam hal ini seorang wirausaha dengan bijaksana menggunakan hasil dan mengembangkan hasil yang diperoleh untuk kemajuan usaha.